1. Sifat-Sifat
Magnet bisa membuat sendok, paku, dan peniti melekat, seperti halnya orang yang sedang berpegangan tangan. Di daerah Magnesia sekitar 600 tahun sebelum masehi, bangsa Yunani sudah menemukan suatu bahan yang mempunyai sifat bisa menarik benda - benda lain. Seorang ahli Matematika dan Astronomi berkebangsaan Yunani yang bernama Thales menaruh perhatian pada benda ini. Bahkan, seorang Albert Einstein ilmuwan besar Fisika selalu mengingat kenangan yang sangat indah pada saat diberi mainan jarum kompas oleh ayahnya di hari ulang tahunnya yang ke-4.
a. Benda Magnetik dan Benda Nonmagnetik
Pada saat kita mendekatkan beberapa benda ke magnet, terdapat benda yang tertarik oleh magnet dan ada juga benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Bahan-bahan yang bisa ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik, contoh bahan magnetik adalah adalah besi, nikel, baja, dan kobalt. Sedangkan untuk bahan-bahan yang tidak bisa ditarik oleh magnet disebut bahan nonmagnetik, contoh bahan nonmagnetik adalah kayu, plastik, kertas, dan juga karet. Berdasarkan kuat atau tidaknya magnet menarik suatu benda, sifat bahan magnet dibedakan menjadi 3 macam antara lain a).ferromagnetik, b).paramagnetik, dan c).diamagnetik. Pengertian bahan ferromagnetik adalah bahan yang sangat kuat jika ditarik oleh magnet, misalnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Pengertian bahan paramagnetik adalah bahan-bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet, misalnya saja aluminium dan platina. Sedangkan pengertian bahan diamagnetik adalah bahan yang tidak bisa ditarik oleh magnet, bahkan sedikit ditolak, contohnya pada emas dan bismut.
b. Jenis-Jenis Magnet
Teman - teman mungkin sering melihat bahwa magnet yang terbuat dari bahan logam keras. Logam tersebut pada awalnya susah untuk dijadikan sebagai magnet. Tetapi apabila logam tersebut sudah menjadi magnet maka kemagnetannya akan bertahan lama. Jenis magnet seperti ini disebut sebagai magnet keras atau magnet permanen, misalnya magnet baja. Magnet permanen sering dipakai misalnya pada loudspeaker (pengeras suara), alat ukur listrik,dll. Contoh magnet permanen pada pengeras suara seperti pada gambar berikut.
c). Kutub-Kutub Magnet
Kutub-kutub magnet tersebut bisa berinteraksi dengan kutub-kutub magnet yang lain. Kutub-kutub magnet yang sejenis akan saling tolak-menolak, misalnya antara kutub utara suatu magnet akan menolak kutub utara pada magnet yang lain, begitu juga antara kutub selatan dengan kutub selatan magnet lainnya. Kutub-kutub tidak sejenis akan tarik-menarik, misalnya kutub utara dengan kutub selatan. Oleh sebab sifat inilah yang menjadikan magnet jarum pada kompas selalu mengarah ke Utara dan Selatan geografi Bumi. Kutub utara magnet jarum pada kompas mengarah ke utara arah mata angin, hal tersebut berarti bahwa di utara geografi bumi terdapat kutub selatan magnet bumi. Sedangkan di selatan bumi terdapat kutub utara magnet bumi.
Serbuk besi tersebut menunjukkan garis gaya medan magnet. Pada kedua ujung magnet, terlihat garis gaya pada kedua ujungnya yang rapat dan magnet akan menarik atau menolak lebih kuat. Apabila kita memotong sebuah magnet, maak secara otomatis potongan - potongan magnet tersebut akan membentuk pasangan kutub utara dan kutub selatan. Dapat digamberkan sebagai berikut
Pengaruh dari medan magnet pada suatu benda mempunyai batas tertentu dan tidak semua daerah memperoleh pengaruh medan magnet yang sama kuat. Besarnya pengaruh medan magnet sangat bergantung terhadap banyaknya garis gaya yang menembus suatu luas tertentu di sekitar benda magnet. Pola medan magnet tidak bisa dilihat, dengan cara meletakkan selembar kertas di atas sebuah magnet dan menaburkan serbuk besi di atas kertas tersebut
Medan magnet bisa kita gambarkan dengan garis khayal yang disebut garis-garis gaya magnet.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar